Lukaku


Ketika luka yang telah kering ini mulai terkuak kembali...
Menggores hati yang penuh emosi. Lukaku semakin perih setelah kusadari dia telah pergi. Tak pernah kumengerti bahwa dia sungguh berarti. Lagi-lagi aku disini sendiri berteman sepi. Sepi.. Sepi merajuk sunyi. Kuberdiri sendiri tanpa dahan yang pasti. Izinkan kudekap setiap keheningamu di dalam aliran darahku. Melepas penat yang tertumbuk dalam hati. Aku Berharap, bersenandung dalam hening. Mungkin hanya sepi yang tau berapa kali aku menyebut namamu dalam diam. Dalam teriak kudapatkan jawaban tak pasti. Dalam luka kau hadirkan jiwa yang kunanti. Menangispun rasanya ingin mati. Entah. Sudah kesekian kalinya bayanganmu itu melintas di alam bawah sadarku. Dia menari-nari diatas lukaku ini. Perih. Tak lekang ku mencari dan tak puas ku menanti. Saat ku terdiam di balik pencarianku, tak kurasakan dirimu yang dulu. Lantas apa yang harus ku lakukan sekarang? melupakanmu atau tetap tersakiti dalam diam? Dan.. Haruskah ku berjalan di kehampaan lalu menari nari di sekitar butiran ilusi yang tak kunjung nyata. Inikah maumu ? Andai saja kau tahu ada sesuatu dibalik senyum ini ketika kita memutuskan untuk berpisah. Aku harus rela melepaskan genggamanmu. Sembari ku tersenyum menggenggammu dalam dekap hangat ini kusajikan kenangan terindah teruntukmu di setiap mimpi indahmu. Lalu akan kubingkai kenangan tak bertitik itu dalam memoriku dan kubiarkan lara ini terkubur dalam hatiku. Terbang dalam khayalku akan dirimu yang pergi tak kembali lagi. Semakin lama semakin kutenggelam dalam heningnya malam seakan, jiwaku tak lagi berdaya. Aku bosan. Jenuh akan ratapan ini. Dongengpun tak bisa menggambarkan dirimu, dan kesekian kalinya jiwaku berkeping hancur. Rtapan pilu ini masih berujar mengisahkan rona ceria saat kau dan aku bersama.Ingatanku tak kan pudar terhapus masa . Ku dendangkan ini untukmu yang terkasih.Ingatlah, sampai kapanpun kau akan selalu menjadi bintangku, yang selalu memberikan secercah cahaya kenangan indah dalam hidupku. Kilauan harapan muncul selangkah kau kembali mendekat dan kian pudar saat kau mulai menempatkan posisiku bersamanya dihatimu.Cukuplah pahitku bersama bayanganku. Cukuplah lelahku dalam pengharapanku. Hingga ku lelah bersandar pada tujuanku. Yaitu KAMU. Namun yang aku tahu semua yang dulu manis kini berubah tragis. Semua impian kita dulu kini semu.
mungkin memang dia yang terbaik untukmu.Biarlah aku terluka demi kebahagiaanmu.


2 comments: