Aku merasa seperti layangan yang dia tarik ulur
sesuka hatinya.
Dia ajak aku terbang, menembus hamparan angkasa yang
biru.
Dengan sederhana, dia buatku bahagia.
Aku melenggang dengan senyum merekah menyusuri
langit
Namun ternyata bahagia yang dia beri hanyalah semu.
Aku tak percaya, semua yang dia beri itu palsu.
Dulu dia ajak ku melayang tinggi namun kini dia hempaskan
aku.
Aku tak lagi menjadi pelangi yang dia nanti
Aku tak lagi menjadi senjanya
Seperti ada petir yang menyambar yang memisahkan
kita.
Semenjak dia pergi,
pena ini tak dapat lagi menuliskan bait-bait puisi lagi.
Mungkin aku akan terus berdiri sendiri bermain
dengan khayalan sampai ia sadar dialah yang selalu aku harapkan
0 comments:
Post a Comment