MELATI


Sinar mentari mulai memamerkan keindahannya pada dunia. Kini cahayanya mencoba menerobos masuk melewati celah-celah jendela kamarku. Aroma khas bunga melati tercium olehku. Ku coba membuka mataku, ku lirik jam dinding di kamarku. Jam 6 tepat.
Hhh.. Rasanya masih malas sekali aku bangun. Aku tarik lagi selimutku. Padahal rasanya aku baru saja tidur semenit yang lalu. Ku tenggelamkan wajah mungilku kedalamnya. Tak berapa lama kemudian ada sesuatu yang menarik-narik selimutku, semakin lama semakin kencang dan.. Gubrak!
“Duh!” Aku mengusap kepalaku yang terbentur lantai kamarku.
Kak ayo kak bangun.. Kita lapar.” Teriak salah satu anak.
Iya kak Dini ayo bangun, aku mau sarapan”  sahut yang lain
Aku berdiri dihadapan mereka. Kupandangi wajah-wajah mereka satu-persatu. Mereka seolah menunjukkan rasa kesal. Ah! Iya lupa aku harus membuatkan mereka sarapan. Ini gegara aku mengerjakan PR anak-anak semalaman sampai aku bangun kesiangan hari ini.
Iya- iya, kakak bangun. Maaf ya kakak telat bangun” jawabku.
Ku gandeng tangan mereka berdua menuju dapur. Di ruang makan, sudah ada anak-anak yang menungguku. Aku langsung nyengir malu.
Hari berganti minggu, Minggu berganti bulan, dan bulanpun berganti tahun. Begitu cepat waktu berlalu. Tak terasa setahun sudah aku berada disini. Di panti asuhan Amanah. Mengasuh anak-anak malang yang tak tahu arah hidupnya menghadapai kerasnya dunia ini. Kita; aku dan Selly, salah satu temanku menemukan anak-anak ini di jalanan, dan tak sedikit dari mereka yang kita temukan di tempat sampah. Sungguh tagis. Ironis. Apa salah mereka? Apa salah malaikat-malaikat kecil yang baru lahir di dunia ini? Seharusnya mereka mendapatkan belaian kasih sayang dari orangtua mereka bukannya malah tergeletak tak berdosa di tempat kumuh.
Woy kak! Malah ngelamun! Ayo buatin kita sarapan” bentak Siti, anak tertua di panti asuhan ini.
Haha iya-iya, yuk bantu kakak masak di dapur.” Jawabku.
***
Seperti biasa, seusai sarapan kita semua mengerjakan pekerjan rumah sesuai jadwal yang telah kita buat bersama. Minggu ini aku bersama 5 anak yang lain bertugas membersihkan ruang tamu.
“Yuk, kita mulai bersih-bersih sekarang!” Perintahku dengan semangat.
“Ayo!!” Jawab mereka serentak.
“Selly, tolong bimbing yang lainnya ya.” Kataku
“Baik bos” jawabnya
Aku disini adalah penanggung jawab panti asuhan ini. Alhamdulilllah, terhitung sudah ada 10 orang yang mau menjadi sukarelawan disini. Aku senang berada di sekitar mereka. Kita bermain bersama. Belajar bersama. Mereka semua sangat ceria. Seperti tak ada beban yang harus mereka pikirkan.
Prang! Tak sengaja aku menjatuhkan pigora disampingku. Semua mata tertuju kepadaku. Aku meringis.
“kakak dari tadi melamun saja kerjaannya, ada apa?” Tanya della.
“tidak apa-apa kok” jawabku singkat.
“yakin?”
“iya, kakak baik-baik saja kok. Yuk bantu kakak membersihkan pecahan kaca ini.”
Kupandangi foto wajah wanita yang sedang tersenyum itu. Bersih, cantik, senyumnya merekah tulus sekali bak malaikat yang turun dari surga. Tak terasa air mataku mulai menetes. Aku rindu dirinya. Sosok wanita yang telah merubah sisi duniaku. Menghadirkan sesuatu yang luar biasa. Melati.  ya, Melati ini adalah teman kecilku. Sejak kecil aku selalu bersamanya. Tapi kita sangat berbeda. Layaknya dua sisi keping uang logam yang berlawanan tapi selalu bersama.
Melati selalu menghabiskan waktunya untuk kegiatan sosial, menyisihkan uang jajannya untuk disumbangkan ke masjid, menyumbangkan pakaian-pakainnya ke panti asuhan, bahkan sejak usia 17 tahun dia sudah mulai aktif menjadi sukarelawan di suatu rumah belajar yang cukup jauh dari rumahnya. Dia tak pernah mengeluh, dia selalu tersenyum saat berpapasan dengan orang di sekelilingnya. Ya Allah, sungguh mulia sekali ciptaanmu ini.
Kadang aku jengkel sendiri melihat melati yang selalu menghabiskan waktu untuk mereka. Aku iri. Tak ada lagi waktunya untukku. Hingga suatu saat aku diajak melati untuk bertemu dan bersenang-senang dengan anak jalanan. Melati membawakan makanan untuk mereka semua. Mereka bercanda, bermain bersama. Sedangkan aku?  Hanya melihat dari kejauhan saja, menunggu melati yang sedang bersenang-senang dengan mereka. “bersenang-senang?” Apa yang dimaksud bersenang-senang di perkampungan kumuh ini olehnya? Ihhh.. Untuk menginjakkan kaki melewati lumpur saja aku enggan.
Hei din, ayo kesini, mereka ingin berkenalan denganmu” ajak melati.
Enggak, aku disini saja. Ayo mel jangan lama-lama.” Jawabku sewot
Iya-iya, sebentar lagi”
Sang matahari mulai meredupkan sinarnya. Begitu asyiknya mereka bermain, hingga tak terasa senja mulai tiba. Sinar matahari yang berwarna keemasan menerpa wajah mereka yang tidak menunjukkan rasa lelah, malah mereka lebih semangat dari aku yang dari tadi hanya duduk termenung memandangi mereka dari kejahuan. Astaga! Melati bagaikan bidadari diantara mereka. Dia menebar kebahagiaan kepada mereka. Sayap-sayapnya merengkah, merangkul mereka dengan kasih sayang yang tulus. Anak-anak jalanan itu tampak sedih sekali ketika Melati beranjak pergi.
Semilir angin sore juga berhembus cukup kencang. Aku merapatkan jaketku. Sejenak aku pejamkan mataku untuk menikmati angin semilir yang menerpa wajahku.
“Yuk pulang” Ajak Melati.
Aku diam.
“Hey, kamu kenapa?”
Aku tetap diam, Ku percepat langkah kakiku. Aku merasa Melati mulai mengimbangiku.
“Maaf membuatmu lama menunggu. Biasanya aku menemani mereka lebih lama lagi.”
Lalu kenapa kau tidak kembali dengan bocah-bocah ingusan itu? Batinku kesal. Aku tetap diam. Tidak mengeluarkan sepatah katapun. Aku mulai mendengar Melati bernyanyi. Entah alunan nada ini berhasil membuatku merasa lebih nyaman sekali. Mengusir lelahku. Kugandeng tangannya. Kurangkul bahunya. Ah, sedetik aku merasakan indahnya dunia. Aku merasa bahagia saat berada di pelukannya.
***
Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday happy birthday.. Happy birthday to you..
Aku tersentak kaget. Nyanyian lagu selamat ulang tahun itu membuayarkan lamunanku. Membuyarkan sekelibat kenangan manisku bersama sahabatku, Melati. Air mataku jatuh lagi membasahi pipiku. Kali ini air mata haru. Mereka berlari ke arahku. Merangkulku. Kusambut tangan-tangan kecil mereka. Tak henti aku mengucapkan terima kasih kepada mereka semua.
“Kakak jangan sedih terus dong, ini kan hari ulang tahun kakak” Ucap Fania.
“Kakak nggak sedih kok, kakak sangat bahagia punya kalian semua.”
“Selamat ulang tahun ya Din. Ini cake buatan kita semua lho.” Ucap Santi, yang juga merupakan salah satu pengurus di Panti Asuhan ini.
“Waaah makasih banyak semuanya. Ayo tunggu apa lagi. Ayo kita makan!!” Jawabku seraya mengusap air mataku.
“Setelah ini kakak mau ajak kalian ke suatu tempat”
“Kemana kak Din? Mau traktir kita semua ya?”
“Wah.. Asik! Aku mau ikut!”
“Eits… Siapa juga yang mau traktir kalian. Udah kalian habiskan kue nya dulu. Setelah itu kalian mandi ya.”
Beberapa saat kemudian..
“Sudah siap semuanya? Yuk kita berangkat” Ajakku.
***
Sebagian anak-anak terlihat heran ketika sudah sampai di tempat tujuan. Sebagian lagi sudah paham maksud tujuanku kesini.
Aku segera bersimpuh. Kutaburkan bunga-bunga kesukaannya. Kusirami tanah tempat bidadariku terlelap. Kulihat Siti mengikutiku. Kudengar dia mulai menangis. Kutatap sekali lagi batu di depanku. Sebuah nama yang indah terukir disana. Melati Amelia Putri. Kupeluk nisannya. Aku berusaha menahan air mataku. Aku tak ingin terlihat sedih di hadapan anak-anak.
Aku teringat kejadian 2 tahun yang lalu yang menimpa Melati. Ia rela menyumbangkan hatinya untuk didonorkan kepada Santi. Anak-anak mengerumuniku, memberikan pelukan hangat kepadaku. Aku tak sanggup menahan air mataku. Setetes demi tetes air mata yang berusaha aku tahan akhirnya jatuh juga. Selly berusaha menenangkanku. Aku berusaha tersenyum, berusaha tegar di hadapan mereka.
Melati memang telah tiada tapi kebaikannya tetap akan kita kenang selamanya. Apa yang pernah dia lakukan hingga hari ini masih aku terus lanjutkan. Aku selalu teringat amanahnya untuk menjaga panti asuhan ini.
Melati, terima kasih kau telah merubah duniaku. Terima kasih atas semua yang kau beri. Terima kasih telah mengajariku cara menghargai dan mengasihi orang lain. Kau benar, dunia ini satu. Tak ada jarak yang membuat penghalang antara si kaya dan si miskin. Kita semua hidup di dunia ini hanya sementara. Kelak masih ada kehidupan yang kekal dan abadi. Seharusnya kita jadikan kehidupan di dunia ini sebagai medan kita berlomba-lomba untuk beramal saleh dan bebagi dengan sesama. Ya Allah berilah tempat yang mulia untuk sahabatku, Melati..
Read more »

Aku merasa seperti layangan yang dia tarik ulur sesuka hatinya.
Dia ajak aku terbang, menembus hamparan angkasa yang biru.
Dengan sederhana, dia buatku bahagia.
Aku melenggang dengan senyum merekah menyusuri langit
Namun ternyata bahagia yang dia beri hanyalah semu.
Aku tak percaya, semua yang dia beri itu palsu.
Dulu dia ajak ku melayang tinggi namun kini dia hempaskan aku.
Aku tak lagi menjadi pelangi yang dia nanti
Aku tak lagi menjadi senjanya
Seperti ada petir yang menyambar yang memisahkan kita.
Semenjak  dia pergi, pena ini tak dapat lagi menuliskan bait-bait puisi lagi.
Mungkin aku akan terus berdiri sendiri bermain dengan khayalan sampai ia sadar dialah yang selalu aku harapkan
Read more »

Raining Animals


Pernah dengar ada ikan atau katak yg jatuh ikut bersama air hujan? Yup! itu bukan hoax. Tapi kenapa bisa gitu ya? read this!

Raining animals is a rare meteorological phenomenon in which flightless animals "rain" from the sky. Such occurrences have been reported in many countries throughout history. One hypothesis offered to explain this phenomenon is that strong winds traveling over water sometimes pick up creatures such as fish or frogs, and carry them for up to several miles.[1] However, this primary aspect of the phenomenon has never been witnessed or scientifically tested. Sometimes the animals survive the fall, suggesting the animals are dropped shortly after extraction. Several witnesses of raining frogs describe the animals as startled, though healthy, and exhibiting relatively normal behavior shortly after the event. In some incidents, however, the animals are frozen to death or even completely encased in ice. There are examples where the product of the rain is not intact animals, but shredded body parts. Some cases occur just after storms having strong winds, especially during tornadoes.
However, there have been many unconfirmed cases in which rainfalls of animals have occurred in fair weather and in the absence of strong winds or waterspouts.
The English language idiom "it is raining cats and dogs", referring to a heavy downpour, is of uncertain etymology, and there is no evidence that it has any connection to the "raining animals" phenomenon.
Note that this is a regular occurrence for birds, which can get killed in flight, or stunned, and then fall (unlike flightless creatures, which first have to be lifted into the air by an outside force). Sometimes this happens in large groups, for instance, the blackbirds falling from the sky in Beebe, Arkansas, United States on December 31, 2010.[2] It is common for birds to become disoriented (for example, because of bad weather or fireworks) and collide with objects such as trees or buildings, killing them or stunning them into falling to death. The number of blackbirds killed in Beebe is not spectacular considering the size of their congregations, which can be in the millions.[3] The event in Beebe, however, captured the imagination and led to more reports in the media of birds falling from the sky across the globe, such as in Sweden and Italy,[4] though many scientists claim such mass deaths are common occurrences but usually go unnoticed

sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Raining_animals
Read more »

Apakah ini makna dari semua senyum manismu? [Part IV]

Satu bulan kemudian, tanpa cinta…

Senja telah silam. Kenangan itu terurai kembali dan aku mematut sedih. Segaris masa lalu membawa hati pada sebuah penghujung. Kebersamaan itu. Sore ini aku berniat menemuimu. Angin mulai berhembus, menggelitik kulitku. Langkahku terhenti. Aku tak sanggup lagi berlama-lama sendiri tanpa sosokmu. Aku rindu. Terlebih aku rindu senyuman indahmu itu…

"Maafkan aku, selama ini aku telah salah menilaimu.”

Tak ada jawaban.

“Hei.. kau masih disana kan? Kau benar-benar tak mau memaafkanku?”
Sudah kesekian kalinya aku bersimpuh di hadapannya hanya untuk meminta maaf tapi dia tetap diam enggan untuk mengucap sepatah katapun.

“Aku benar-benar minta maaf.  Aku tau aku yang salah.”

Aku masih ingin mencoba meminta maaf padamu, meskipun aku tahu kau akan tetap membisu....

***

“Bodoh! Kau selalu mengambil kesimpulan terlalu cepat. Sekarang apa? Kau terlambat, Nad.”
“Tapi dia tidak pernah cerita hal ini, dan kau kenapa kamu tidak pernah cerita padaku? Kau kan sahabatku, Bell!!!”
"Kau sudah tahu aku sahabatmu, kenapa kau masih curiga padaku? Kenapa kau cemburu padaku? Kau tak pernah mau mendengar penjelasan dariku. Sudah lama Aldo mengidap penyakit ini. Dia cerita padaku. Dia nggak mau buat kamu sedih karena leukimianya. Dia takut, kamu mencintainya hanya karena kau mengasihaninya tanpa ada rasa cinta yang tulus di sisa umurnya ini. Makanya dia selalu memintaku untuk menemaninya berobat. Toh aku tak selalu berduaan. Ada sepupunya juga. Kau tahu kan? Asal kau tahu, Nad dibalik senyuman Aldo sesungguhnya ada kesedihan mendalam disana.

Dia berusaha untuk sembuh. Dia berusaha untuk melawan penyakitnya agar tetap bisa menjalani hari-harinya bersamamu. Hingga pada suatu malam, kau memutuskan untuk mengakhiri hubungan kalian. Seketika itu kondisi Aldo ngedrop. Dia tak tahu harus berbuat apa. Rasanya percuma berlama-lama di dunia ini tanpa sosokmu, Nad…”

Aku hanya diam terpaku mendengar penjelasan Bella. Dan.. seketika itu isak tangisku memecah ruangan ini.. sekarang siapa yang bodoh? Aku. Aku yang bodoh, Do! Aku tak pernah sadar ternyata selama ini kebahagiaanmu itu hanyalah semu. Senyumanmu… semua itu palsu! Kau hanya ingin seolah-olah kau bahagia. Kenapa kamu melakukan ini? Seharusnya kamu jujur sama aku, Do 

***

Terlintas sejuta kenanganku berasama Aldo. saat pertama kali kita bertemu saat itu juga tumbuh benih cinta. Saat kau mengungkapkan perasaanmu kepadaku. kau yang selalu hadir di setiap ku menatap langit-langit kamarku, bayanganmu yang selalu hadir disetiap anganku, wajahmu yang selalu menghantui sepiku. Hiks..kini semua itu tinggal kenangan.

Begitu cepat semuanya berakhir. Sepertinya leukemia cemburu akan kebersamaanku dengan Aldo, hingga dengan ganasnya dia tega memisahkan jarak antara Aldo dan aku. Tuhan.. apa salahku? Hingga kau ambil malaikat penjagaku. Aku tergolek lesu. Bulir air mataku tak henti-hentinya jatuh membasahi tanah tempat kau berbaring. Rasanya aku tak kuasa lagi menahannya. Tapi setidaknya rintik hujan ini dapat menutupiku yang sedang menangis ini. Aku tak ingin terlihat sedih olehmu. Kupeluk erat nisanmu, lalu kuletakkan seikat bunga mawar disitu.

“Aku akan selalu mencintaimu, Do. Aku tulus mencintaimu. Aku akan kembali lagi besok.”

Kucium nisannya, kemudian aku pulang berteman hujan. Sial! Guyuran hujan kali ini pun tak dapat membasuh luka batinku.

-END-
Read more »

Apakah ini makna dari semua senyum manismu? (Part III)


Senin, 22 Oktober 2012

Sinar mentari mulai menerobos melewati celah-celah jendela kamarku. Kubuka mataku. Kulihat jam doraemonku; jam 8. Aku langsung terperanjat. Aku baru ingat, hari ini ada kuliah pagi. “Ah sial! Telat nih. Oh God..”
Segera kupaksakan tubuhku beranjak meninggalkan tempat tidurku. Aku segera menuju ke kamar mandi. Kupakai kemeja biruku. Sambil menuruni tangga, aku mengenangakan jam tangan.

“Telat bangun lagi?” Kulihat Ibu sudah siap memberiku roti, aku hanya meringis lalu ku kecup keningnya.
“Thanks, Mom aku berangkat dulu ya!”
“Dasar anak muda! Hati-hati, Nad.” Jawabnya.

Entah, pagi ini sangat kacau. Begitupun pikiranku saat ini. Bayanganmu tak henti-hentinya menari-menari di pikiranku. Aku berlari menyusuri koridor kelasku. Kulirik jam tanganku; jam  09.15.

BRAK!

“Aduuh. Gimana sih! liat-liat dong kalau jalan” Cerocos cewek di depanku.
“Eh sori, lagi buru-buru nih. Kamu gapapa kan?” jawabku
“Gapapa gimana?  Jadi kotor kan bajuku! Ih.” Bentaknya
“Hei hei ada apa nih? Pagi-pagi kok udah ribut?. Nadia! Kamu terlambat masuk kelas saya?”
“Nggh eh nggh anu pak.."
“Apa lagi? Ayo cepat masuk sana!”
“Baik pak, maaf."

Aku segera berlari kecil menuju kelas. Hhh sedikit lega akhirnya tidak berurusan panjang dengan cewek judes itu. Tapi.. dia siapa ya? Kok tidak pernah lihat di kampus ini. Mahasiswi baru kali ya. Ah bodoh amat deh!

***

Masih tersisa 5 menit lagi untuk menanti bel pulang. Rasanya tak sabar lagi untuk merebahkan tubuhku ke kasur!

Bip bip.
Message from: Dea
Jangan pulang dulu. Aku tunggu di DPR.

“Duh! Mau apa lagi sih ini anak?”
Teeett….

***

“He Ada apasih?”
“Gawat Nad.. Gawaaattt!!”
“Apanya?”
“Ikut gue sekarang juga”
“Eh eh ada apasih? Jangan main paksa gini dong.”
“Udah deh, ntar lo juga tau”

***

“Ngapain ke Rumah Sakit, Dea cantik? Siapa yang sakit?”
“Huss.. liat tuh”

Mataku mengikuti jari telunjuk si Dea. Disana kutemukan sosok Bella dan Aldo! Hah? ALDO? Ngapain sama Bella? Dan satu lagi cewek bertubuh tinggi yang tak asing bagiku… Kucoba mengingat-ingat siapa cewek itu..

“Ah! Itukaaaan cewek yang tadi pagi! Kok bisa sama Bella sih? Itu apanya Bella? Ngapain ada Aldo juga? Gue harus turun!”
“Eeeeh tunggu Nad, kita di mobil aja dulu”
“Lo kenal nggak sama cewek itu?”
“Mana? Sepupunya Aldo? Kak Saras? Lo nggak pernah diceritain Aldo?”
“Oh jadi itu sepupunya Aldo? pantes tadi dia ke kampus. Tapi kok lo tau?”
“Iya lah dia itu temennya kakak gue sekaligus pacarnya kakaknya si Bella. Kayaknya kak Saras tadi nyari si Bella di kampus”
“Oh gitu to.. Eh eh Bella ngapain tuh gandengan tangan sama Aldo? Nggak bisa nggak bisa. Gue harus turun De!!”

Aku semakin mempercepat langkahku ke arah mereka.

PLAK!!

“Jadi ini yang membuat kamu sibuk akhir-akhir ini, Do? Bell, lo tega ya udah nusuk sahabat lo sendiri. Busuk lo Bell. Ternyata bener selama ini gue udah curiga sama lo. Congrat deh buat kalian!”

“Nad.. tunggu nad. Aku bisa jelasin ini semua…” Kata Aldo mencoba menghentikan langkahku.

“Nggak ada yang perlu dijelasin!! Ayo De kita pulang”

“Nad.. Tung.. tunggu uhuk uhuk..” suara Aldo mulai memudar.

“Lo nggak apa Nad? Nad Aldo pingsan Nad!!”

“Udah cepet anter gue pulang! Itu sandiwaranya dia aja!! Gue udah muak!” bentakku.

***

Lengkap sudah penderitaanku ini. Sudah kesekian kalinya aku menangis gara-gara Aldo.Aku benar-benar kecewa. Aku telah memberikan tempat terbaik untuk Aldo, tapi begitu mudahnya dia menghancurkannya. Bodoh!

Bip bip

Message from : Aldo
“Nad, aku nggak ada apa-apa sama Bella Nad. Ini tadi hanya salah paham.Hatiku tetap utuh mencintaimu, Nad. Maaf akhir-akhir ini aku memang sibuk. Karena memang ada beberapa hal yang harus aku lakukan.”

“Kurasa kini Kita sudah berbeda, Do. Kita tidak ada kesatuan lagi. Tidak seperti dulu lagi. Semoga kau bahagia :’)”

“Tidak Nad. Aku janji tidak akan mengulangi kesalahanku. Maafkan aku, Nad. Beri aku 1 kesempatan lagi, aku masih ingin terus bersamamu..”

“Jika tak ada lagi cinta, maka jangan berjanji lagi tentang kita. Aku telah memaafkanmu sejak dulu, bahkan sebelum kau minta maaf padaku. Jaga sahabtaku, Bella baik-baik Do”

Kumatikan benda kecil ku itu; HP. aku tak ingin terlarut terus oleh kesedihan ini. Aku sudah terlalu capek. Semua berubah. Bukankah seharusnya senyum itu hanya milikku ? Bukankah harusnya kau hanya mempelihatkan senyum itu padaku ? Kenapa sekarang semuanya berbeda?

Bersambung...

Read more »

Aku mau ini pestaku


Hari senin, 20 Oktober 2012.
Pukul 19.00 aku masih saja sibuk mencari gaun terbaikku untuk aku kenakan nanti.  Hingga akhirnya gaun biru dengan sentuhan glamour menjadi pilihanku. Segera ku rias wajahku. Ku goreskan lipstik di bibirku mungilku. Dengan segera kunyalakan mobil sedanku, kulirik jam tanganku; jam 20.20 aku harap aku tidak terlambat.
Sesaat kupandangi rumah yang megah di hadapanku. Banyak bunga-bunga ucapan selamat menghiasi rumah itu. Kulangkahan kakiku menuju ke aula tengah, suasana disini syahdu sekali. Pandanganku langsung tertuju pada sepasang kekasih, Ah wanita itu cantik sekali. Aku tak ada apa-apanya dibandingkan dengannya. Dia sedang bercanda dengan manjanya kepada suaminya. Seketika ada perasaan berkecamuk yang muncul di hatiku.
Aku menginginkan ini pestaku bukan kau dan dia tapi aku bisa apa kalau hatimu hanya untuknya. Bukan untukku. Cemburu! memang aku cemburu. Tapi aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk dapat menahan perasaanku ini. Biarlah aku saja yang tahu Aku bisa apa? Aku tidak ingin merusak pesta kalian dengan rasa cemburuku ini. Ini pilihanmu, Aku hanya bisa berdoa agar kau bahagia bersamanya, karna bahagiamu; bahagiaku juga.
“Selamat menempuh hidup baru, Dan. Semoga kau bahagia. Jaga istrimu baik-baik”
Dari teman lamam yang sejak lama mengagumimu, Maria

#FF2in1 ~ Flash Fiction 2in1 Sesi 8 Oktober 2012 (2)
Read more »

Apakah ini makna dari semua senyum manismu? (Part II)


15 Agustus 2012

Hari ini ada pengarahan kegiatan Ospek di kampusku. Dengan cepat kulangkan kakiku menuju aula. Hh masih sepi! Hanya ada 3 orang disana. Tak ada yang ku kenal. Aku duduk di barisan bangku terdepan. Sambil menunggu, aku memutar mp3 untuk mengusir sepi di ruangan ini.

“Permisi…” ucap salah satu cowok disampingku.
“oh iya, silahkan” balasku sambil tersenyum.
Dia membalas tersenyum dan duduk tepat di sebelah kiriku.Ah! senyuman itu. Mata itu. Indah sekali. Diam-diam aku memperhatikannya. Tanpa sadar diapun menatapku. Dengan senyuman yang pertama kali ku lihat. Membuatku menjadi malu. Diam-diam jantung ini berdetak lebih kencang. Diam-diam ada getaran yang aneh dalam di dadaku. Hhh apakah itu? Membuatku sulit tuk bernafas. Mungkinkah ini yang namanya love at the first sight? Atau hanya perasaan kagum semata? Tapi apakah secepat ini?
Detik demi detik berlalu. Kita tetap diam. Tetap sibuk dalam pikiran masing-masing. Ingin ku mengenalmu. Ingin ku bertanya. Namun aku hanya bisa terdiam.

“Aldo” tangannya menjulur ke arahku.
“Oh nggh eh, Nadia” jawabku gugup. Segera kusambut juluran tanganmu itu.
Ada apa ini? Kenapa dengan itu saja kau telah mengguncangkan duniaku? Aneh. Aku tak lagi sanggup mengucap sepatah kata pun.Ku tak kuasa menahan gejolak. Semua rasa telah menjadi satu.
Tiba saatnya pembagian kelompok. Tanpa sadar aku berdoa, berharap aku bisa sekelompok sama cowok berkaos Orange sebelahku ini;Aldo. aku berharap bisa lebih dekat dengannnya. Tapi sayang, kita beda kelompok dan setelah aku tahu kalau dia  ikut kelas sore…bertambah lagi rasa kecewaku hari ini…. Tapi syukurlah, tadi masih sempat untuk bertukar nomer HP. Masih ada secercah harapan nih batinku hihi. Mungkin aku hanya punya waktu selama seminggu;selama kegiatan ospek, untuk mengenalnya lebih dekat meskipun kita tidak sekelompok.Ya!
Tak terasa pembinaan Ospek hari ini sudah berakhir. Kenapa waktu berjalan cepat sekali? Ingin rasanya hentikan waktu, saat ku berada di dekatmu. Aku masih ingin menikmati momen-momen manis ini. Meskipun dalam diam. Andai…

***

Bip bip!
1 message from 08575469****
Eh besok suruh bawa apa aja ya, Nad?
-Aldo-

Sedetik jantungku berhenti. Kurasakan diriku terbang. Ke langit ke delapan mungkin! Wah! Aldo sms aku? Padahal kan kita tidak satu kelompok? Dia kan bisa sms ke teman sekelompoknya? Ah itu tak penting lagi. Dengan lincah jemariku membalas sms darinya.

***

Andai kau tahu betapa hati ini mengharap kehadiranmu, takkan pernah ku sia-siakan sedetik pun untuk bersamamu. Seminggu sudah aku mengenalmu dalam bisu. Inbox ku kini penuh dengan sms yang berdatangan darimu. Aku selalu menyimpannya. Biarkan ku selalu mengingatnya.

Hingga di suatu malam ke 20 di bulan Agustus ini. Yang takkan pernah kulupakan. Kita saling mengungkap rasa. Mungkin kita sama-sama tak kuasa menahannya dalam dada.
“Mungkin aku bukan siapa-siapa bagimu. Namun dirimu serasa sangat berarti untukku.
Sejak pertama ku mengenal dirimu. Semua yang ada di hidupku serasa lebih hidup dari semula. Aku tahu kita berbeda. Namun apakah karena perbedaan kita ini kita tidak boleh bersatu? Aku rasa, aku mencintaimu, Nad. Sejak awal kita bertemu.”

Deg! Mungkinkah mimpiku selama ini akhirnya menjadi kenyataan? Kau memiliki rasa yang sama sepertiku. Tuhan.. kau telah mengirim malaikat kedalam hidupku.

Lalu kubalas, “Tak kan kubiarkan perbedaan ini menjadikan dinding penghalang kita, Do. Saat pertama melihatmu, aku merasa bertemu sosok yang begitu dekat dengaku. sepertinya hati ini sangat nyaman saat berada disisimu, meskipun kita baru saling mengenal. Aku juga mencintaimu, Aldo…”

***

Ku tatap langit-langit kamarku lagi. Masih sama. Terlintas kenangan itu, terbesit dalam benakku. Kerapuhan menemaniku dan hanya air mata yang mengarungi perasaan ini. Dinginnya malam menembus pori-pori kulitku. Ku tarik selimutku lagi. Kubiarkan diriku tenggelam kedalamnya. Di kesunyian, aku termenung sendiri.

Entah mengapa akhir-akhir ini aku merasa sendiri. Sepi sekali. Aku mulai berkelana dalam pikiranku sendiri, kutemukan dirimu di dalamnya, ciptaan Tuhan yg paling kucinta dan kurindukan. Rapuh, hatiku rapuh.. Saat kesendirian menghampiriku, kesepian menemaniku.. Cintaku, kuingin kau kembali padaku, menggenggam erat hatiku. . Aku merindukanmu.  Terlebih sosokmu yang dulu.. bukan sosokmu sekarang yang terlalu sibuk dengan duniamu.

bersambung
Read more »

Apa ini makna dari semua senyum manismu?


“Kurasa kini Kita sudah berbeda. Kita tidak ada kesatuan lagi. Tidak seperti dulu lagi. Semoga kau bahagia.”
“Tidak Nad. Aku janji tidak akan mengulangi kesalahanku. Maafkan aku, Nad. Beri aku 1 kesempatan lagi, aku masih ingin terus bersamamu”
“Jika tak ada lagi cinta, maka jangan berjanji lagi tentang kita. Aku telah memaafkanmu sejak dulu,bahkan sebelum kau minta maaf padaku…”
***
di DPR (Re: Dibawah pohin rindang) aku duduk bersama kedua temanku; Bella dan Dea. Seperti biasa setelah habis jam kuliah, kita menyempatkan waktu untuk menikmati surga dunia; menikmati fasilitas wifi di kampus. Terik mentari siang ini tak mampu mengalihkan perhatianku pada layar netbook ku. Hingga cowok berjaket hitam datang bersama temannya. Segera dia parkir satrianya tepat di hadapanku.
Sontak, aku pun menongak. Kulihat wajah cowok itu. Hening. kurasakan ada angin yang menerpa wajahku.
“Dia kan…”
“Woi malah nglamun. Kayak baru pertama kali liat cowok kece aja deh! Tawa mereka membuyarkan lamunanku.
“Woi do! Ih kok nggak ngabari dulu sih kalo mau kesini?” cerocos Bella.
“Penting?” jawab cowok itu singkat.

Nyeesss! Mata kita bertemu di satu titik. Senyumanmu itu.  Entah apa yang ada dibalik senyum itu, ketika aku melihatnya, aku merasa bahagia itu sederhana; dengan melihat senyumanmu. Setiap kali kamu tersenyum, setiap itu juga aku memahami bila Tuhan sedang membahagiakan aku.
Sama halnya dengan pohon dibelakang ku ini. Cintamu begitu rimbun, sehingga membuatku betah berteduh di bawahnya.
Tuhan..biarkan aku menatapnya, biarkan aku memandangnya, karena di sela senyum dan tawanya selalu kurasakan bahagia tersendiri bagiku.

Teringat saat pertama kali aku bertemu dengannya. Christian Aldo. Ya! Cowok ini dengan cepat membuatku “penasaran” layaknya seorang a girl killer, aku suka pada dia tanpa sebab. Dengan hanya senyuman mautnya itu mampu mebuatku melting. Dia duduk di sebelahku ketika mengikuti acara pembukan Ospek saat itu.

***

“Eh ke sebelah yuk, Guys!” Ajak Aldo.Tanpa berlama-lama Bella pun beranjak dari duduknya.
“Nggak deh, aku disini aja” sahutku. Begitu juga si Dea, dia memilih untuk tetap bersamaku.
“Yah.. okedehhh”
Tahukah kamu ada kata "Jangan pergi" yg berteriak di dlm hatiku saat bibirku berkata lirih kepadamu “Nggak deh, aku disini aja”?
“Mereka pacaran, ya Lus?”
“Siapa?”
“Yaelah, ya si Aldo sama Bella?”
“Hahahaha. Ya enggak lah. Mereka Cuma lagi ngalamin nasib yang sama aja. Kenapa sih? Cemburu? Haha Nad nad.”

Cemburu? Mungkin. Rasanya seperti tak adil, aku kan yang kenal lebih awal dengannya. Kenapa malah Bella yang lebih akrab? Pfft!

“Nasib yang sama maksudnya gimana?”
“Ih, kepo banget sih. mereka itu sama-sama lagi complicated, Nad. Udah? Tanya apa lagi? Jangan bilang kamu suka sama si Aldo? Udah ah. Aku pulang dulu ya.”
“Loh eh kok pulang sih? aku juga deh. Eh ini bukunya si Bella gih balikin deh De.”
“Ah males. Kamu ajadeh.”
“Udaaah ayook kita balikin bareng!” tanpa menunggu jawaban dari si Dea kutarik lengannya menemaniku mengembalikan buku Bella yang tertinggal itu.
Sebenarnya males juga sih, dia kan lagi sama Aldo.Pffftt! cemburu menguras hati nih.
“Nih bell, bukumu ketinggalan tuh. Udah nggak butuh lagi nih ceritanya?”
“Ihhh kamu sewot banget sih Nad. Lagi PMS ya? Haha. Thanks ya”
Tak sengaja kulihat Aldo ikut tertawa. “Apa lo ikutan juga?” Jawabku sewot. Padahal…. Ahhh indahnyaaa tawamu itu~

***
Bip bip!

1 Message From: Aldo
Sori, Nad aku lagi sibuk.

Ah sial. Selalu begitu. Akhir-akhir ini ada yang berbeda dengan Aldo. tanganku tergolek lesu. Lemah mebisu. Tak terasa sudah 2 bulan aku pacaran sama Aldo. tapi aku merasa ada sekat diantara kita. Entahlah. Sebenarnya aku hanya ingin mengucapkan Happy Anniversary 2 month, darl. Tapi kenapa untuk menjawab telfon ku saja tak sempat. Apa salahku?

“Ecieee ada yang 2 bulanan nih! Traktir kita doong. Ya nggak De?”
“Betul tuh Bell, ayo Nad. Kok kamu keliatan kusut gitu sih? harusnya bahagia dooong. Gimana sih?”
“Okedeeeh. yukk capcus kantin!” Terpaksa, kuberikan senyuman palsuku untuk mereka.

***

“Eh aku duluan ya!”
“Loh nggak jadi makan nih?”
“Kapan-kapan ajadeh. Sori aku buru-buru bye! muach!”

Aneh, Bella langsung pergi begitu saja, sedetik setelah dia menutup telfon dari ponselnya. Padahal biasanya dia paling males nerima telfon pas lagi makan. Tapi ini.. ya sudahlah. Mungkin ada acara keluaraga.

“Ada apa, Nad? Eh dapet kado apa nih dari Aldo? kalung? Cincin? Waaaah cerita doooong!”
“Duh! Cerewet banget siihh lo De. Nggak tau ya aku lagi sebel gini.”
“Ya map. Emang kenapa sih?”
“Gimana perasaan lo ketika pacar lo sendiri lupa tanggal jadiannya? Gimanaaa ha?”
“Ah masak sih? mungkin dia bakal kasih surprise deh ke kamu. Jangan negthink terus napa, Nad.”
“Hhhh.. semoga deh” jawabku lesu.

***

21 Oktober 2012, 21:21

Bintang malam katakan padanya. Aku ingin melukis sinarmu di hatinya…

Malam ini terasa sunyi sekali. Tak ada telfon ataupun sms darimu. Entah sampai kapan hati ini selalu sepi, entah kapan aku bisa menemukan dirimu yang dulu, dirimu yg bisa memenuhi hatiku dengan cintamu yang tulus itu. Kupandangi langit-langit kamarku. Kudapati wajahmu ada di atas sana dengan senyum itu. aku merindukan senyummu yang selalu bisa membuat hatiku seketika luluh
Alunan lagu Kerispatih seakan mengantarkanku kedalam pelukanmu. Sayup-sayup ku mendengar kau memanggil namaku, hatiku kegirangan. Ku buka mataku, namun tak ada sosokmu terlihat. Aku rindu. Apakah kau juga merasakan seperti apa yang kurasakan sekarang? Atau malah kau anggap aku hanya sebagai bayang-bayang semu? Tes.. tak terasa air mataku jatuh membasahi pipiku. Aku menangis dalam diam.. Aku kesepian.. Aku tak mampu lagi menemukan cara untuk meluapkan rindu, Aku hanya mampu berdiam diri; menunggu kabar darimu..

Bersambung...
Read more »

Hidup (mungkin) memang tak adil

“Ah! Hidup ini memang tak adil” , “kenapa Allah tidak pernah mengerti aku” Pernahkan kalian mendengar kata-kata seperti itu di sekililing anda? Atau mungkin kalimat itu malah terlontar dari mulut kalian sendiri? Hmmm.. Benarkah Allah ini tidak adil? Kita Mempertanyakan keadilan Allah …. salahkah ? Karena saya yakin Allah Maha Penyayang yang mau mendengar setiap keluh kesah ciptaan-Nya. Standar keadilan Allah sangat jauh berbeda dengan keadilan menurut manusia. Mempertanyakan keadilan-Nya adalah tidak selayaknya bagi kita.  Pasti ada makna dibelakang rencana Allah. Tak ada yang tahu. Hidup ini penuh misteri..

Pernah tidak berpikir, kita bayar di sebuah minimarket. Kembalinya dikasih permen, tetapi kenapa kita nggak bisa membayar pake permen? Dunia sungguh tidak adil.  Zaman dulu, hal tersebut adil karena dinamakan barter. Bumi berputar dengan cepat, waktu pun berjalan. Semua itu berubah, barter udah nggak jaman. Sekarang jamannya serba pake duit.

Kita ambil contoh lain, pada musim pendaftaran sekolah ke jenjang yang lebih tinggi seperti sekarang ini. Banyak murid yang (sebenarnya) lebih pantas masuk ke sekolah yang sesuai mereka inginkan namun tersingkir karena orang yang memang lebih pintar atau memang lebih “cerdik”.  Disaat musim ujian, kita yang berusaha setengah mati belajar untuk menghadapi ujian, namun hasil yang didapat tidak maksimal. Namun, teman kita yang tidak pernah belajar dan pada saat ujian, dia mencontek, malah mendapatkan hasil yang menakjubkan.

Begini, terkadang memang hidup ini tidak adil. Terlebih karna kita hidup di negara yg penuh dengan tdk adilan. Terkadang kita merasa bahwa apa yang kita jalani itu tidak adil. Merasa adil memang suatu hal yang susah. Kenapa kita yang berusaha kerja dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga, namun hasil yang didapatkan hanya sedikit ? Sedangkan orang yang melakukan kecurangan maupun korupsi, bisa menikmati kehidupan yang begitu mewah ? Pertanyaan yang selalu menghinggapi kita adalah sampai kapan kita menerima kehidupan seperti ini ? Sampai kapan kita bisa menikmati hasil yang kita lakukan ? Sampai kapan.. Sampai Kapan… Pertanyaan ini seperti tidak akan habisnya..

Di Indonesia ini menurut saya masih menggunakan persepsi “hasil lebih penting daripada proses” dimana-mana sering terjadi tindakan “curang” untuk mencapai tujuan mereka entah dalam hal apa-pun itu. Padahal bukankah “proses jauh lebih penting daripada hasil?” Bukan menjadi rahasia umum lagi jika masih saja ada “serangan fajar”meskipun tiap tahun katanya lebih ketat pengawasannya. Lantas untuk apa diadakan Ujian Nasional? Untuk mengukur kemampuan siswa? Ya.. tapi akan lain ceritanya jika masih banyak tersebar joki UNAS. Mungkin UNAS ini hanya sebagai “jembatan” untuk ke jenjang selanjutnya. Atau sekarang memang jamannya serba pake duit? Haha.
Back to topic, Sebenarnya, kita sebagai manusia selalu merasa bahwa beban hidup kita sangat lah berat dibanding dengan oranng lain. Namun, pada kenyataannya beban yang saya pikul sekarang ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan masalah yang sedang dihadapi oleh orang lain. Cobalah untuk lebih bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah untuk kita.
Jangan Biasakan menyalahkan orang lain atas masalah yang kita hadapi ,apalagi ALLAH ,bukan mendapatkan jalan keluar, malah kita tambah sakit hati.

Hidup penuh perjuangan dan ujian. Setiap kita yg lahir ke dunia pasti akan menjalaninya. Yang kaya diuji dgn kekayaannya, yg miskin diuji dgn kemiskinannya, yg sehat dan gagah perkasa jg diuji dgn kesehatan dan keperkasaannya, begitupun yang cacat maupun sakit itu juga ujian yg harus dijalaninya, semua tergantung tingkat keimanan kita dalam menerima semua ujian tsb. Kalau imannya lemah, maka yg yg kaya dan perkasa akan timbul kesombongan dan takabur, padahal sombong hanya milik Allah, sedangkan yg miskin dan ditimpa musibah (bencana/sakit) kalau kurang sabar dan ikhlas yg muncul adalah rasa putus asa, ingkar dan ujung2nya berburuk sangka pada Allah, menggangap kalau Allah tdk adil.

Mungkin bukan hidup yang tidak adil.. kita yang slalu egois dan mau menang sndiri.. kita juga slalu ingin dimengerti.. tapi tidak pernah mau mengerti…
Kita tidak pernah tahu apa yang kita hadapi di masa yang akan datang. Namun Tuhan tidak pernah diam, sesuatu akan indah pada waktunya. Itulah janji Tuhan pada kita. Saya percaya, bahwa Allah punya jalan yang indah buat kita. Saya percaya, apa yang saya kerjakan itu tidak pernah sia-sia. Pasti akan ada hasilnya. Entah itu kapan. I believe that. 

Memang, percaya tidak hanya sekedar bisa diterima begitu saja. Sedih dan merasa capek dengan hidup ini pasti akan selalu menghinggapi kita. Tangis air mata seperti tidak mampu menahan rasa sedih akibat perasaan ketidakadilan yang selalu hinggap dalam diri kita. 

Tapi, satu hal. Semua yg Allah berikan pada hambanya pasti ada hikmahnya, di balik kesulitan pasti ada kemudahan, di balik kesedihan pasti tersimpan sebuah kebahagiaan. Walau kebahagiaan dunia tdk ditemui insya Allah nanti di surgaNya adlh kebahagiaan yg abadi. Semoga kesabaran, keikhlasan, keimanan dan tawakal kepada Allah selalu menyertai kita semua. Jangan putus asa untuk berdoa, dan berbaik sangkalah kepada Allah

Sekali lagi, Percayalah… Percayalah akan janji Tuhan buat umat manusia. Cepat atau lambat Tuhan pasti akan menggenapi janjinya kepada kita.
Read more »

Tangisan Pelajar di Malam Minggu


Doaku hari ini: semoga tanggal 26 Mei ini adalah hariku. aku berdoa semoga hari ini akan melihat hal yang baik

Yap! hari ini merupakan pengumuman kelulusan sma/smk se Indonesia.
Tak heran apabila semua merasakan rasa seperti cemas dag dig dug takut galau gelisah atu semacamnya
aku pun juga begitu hamper seharian aku berada di depan laptop untuk update info terbaru.

Dan Ternyata pengumuman undangan yang awalnya diumumkan pada tanggal 28 Mei dimajukan hari ini juga, ya mungkin untuk mempermudah proses pendafaran snmptn tulis nanti.
Belum selesai cemas akan hasil unas kini sudah ditambah dibayang bayangi oleh pengumuman undangan.
Super duper nerveous!

Tapi tak apa, bukankah lebih cepat lebih baik? ;)
Tidak ada yang bisa kulakukan lagi kecuali berdoa, ya! Semua pasti sadar dibalik doa itu ada kekuatan magis yang sangat luar biasa.
Aku yakin kok, Allah pasti telah mendengarkan doa-doaku selama ini :’)
Dengan lincah jemariku mengetikkan alamat undangan.ac.id dimana situs untuk mengetahui pengumuman undangan dan alamat ppdbsurabaya.net untuk melihat hasil UN ku.
Tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Jantungku berdetak seiring detikan timer countdown di web undangan.snmptn.ac.id oh tidak, malah lebih cepat detakan jantungku.

Ohya, jujr aku merasa lebih amat sangat penasaran (dan takut) akan pengumuman undangan ketimbang nilai unas hehe. Karena kalo unas sih udah pasti lulus lulus aja.

5 menit.. 4 menit.. 3 menit.. 2 menit.. 1 menitt..
5.4.3.2.1
Yak sambil komat kamit, aku langsung memasukkan nomor ujian dan tanggal laahirku di form yang telah disediakan.
Dan ternyata.. disitu.. sangat.. jelas.. terpampang..hiks
Mataku hanya tertuju sederet kata kata menyebalkan  “Maaf, Anda belum berhasil dalam seleksi SNMPTN Jalur Undangan 2012”


Seketika itu aku speechless entah aku merasa putus asa.
Aku hanya dapat berkata “yalah nggak lolos”
Aku berusaha untuk tak meneteskan air mataku di depan ayahku tapi.. usahaku sia sia. Apa daya, aku tak kuasa menahan air mataku..
Entahlah aku merasa gagal la-gi! untuk membuat orang tuaku bangga padaku.
 (setelah ngga ketrima di smp 35 dan sma 16)
Aku buka tab disebelah halaman undangan, ya pengumuman unas.
Untuk pengumuman unas alhamdulilah aku memperoleh hasil yang memuaskan :’)


Namun.. Tiba-tiba langsung terpikirkan olehku tes snmptn tulisss ooh tidaakk!! Aku merasa tak mampu untuk mrngikuti tes horror ituu L (re: snmptn tulis)
kata-kata yang keluar dari mulut ayahku lah yang cukup menguatkan aku “sudah dek, masih ada jalur tulis yang lebih bergengsi. Ngga usah galo, ayo buktikan di snmptn tulis kalo kamu bisa kayak mbakmu dulu! Ayo masuk ITS nanti biar ketemu embak. ngga cuma kamu yang kayak ngerasa gini banyak kok yang belum beruntung”

kali ini, jumlah pendaftar SNMPTN jalur undangan 2012 sebanyak 236.811, dan yang diterima hanya 53.401
sungguh ironis. sadis. tragis.

Teman-teman, sahabatku juga sudah mencoba menghiburku.
Satu hal. mungkin ini memang belum rejeki ku.
Yah aku hanya bisa pasrah.
Aku yakin semua akan indah pada waktunya.
Aku yakin ada hikmah dibalik ini semua.
Aku yakin.. Allah itu Maha Tahu dan Maha Adil.
Allah telah mengatur semuanya J
Aku yakin Allah sayang sama aku, dan Allah telah memberikan ku yang terbaik.
Aku tak perlu larut dalam kesedihan ini, aku harus bangkit!

Tak perlu DISESALI
Tak perllu DITANGISI
Ini semua telah TERJADI
dan aku MENYADARI..
Yang harus kulakukan adalah menunjukkan bahwa aku bisa.
Sekali lagi aku ingin membuat orang tua ku bangga J

Dan semoga tangisan hari ini akan tergantikan oleh tangisan bahagia di tanggal 7 juli nanti amiiinnn (ˇʃƪˇ)

Keep smile, Keep spirit, keep fight (˘-˘)
Do the best and get the best!
One two three..
SNMPTN TULIS I’M COMING!
WISH ME LUCK!

removing my tears
J
Read more »

RAN- Nothing last forever


Baby, I know that sometimes you don't get it
Why we're always torn apart
Now we don't want us to get separated
Because you're always in my heart

And if you love me baby, let's go crazy
Let's turn this world around
Oh, baby I'm your man and you're my lady
Loving you is what I do
Because of you I feel free now

Nothing last forever, but baby I...
I'm gonna keep coming back...
To keep this love on the track, yeah
Nothing last forever, but baby I...
I'll try
So hard
To keep you coming back for more

Baby if I die today
I want you to know that I love you all the way
So baby please I'm begging you to stay
Because baby, you're my shining star

Oh, baby I will hold you tight
I'll make you feel safe every time you're by my side
Don't hesitate because everything will be alright
Loving you is what I do
Because of you I feel free now

Nothing last forever, but baby I...
I'm gonna keep coming back...
To keep this love on the track, yeah
Nothing last forever, but baby I...
I'll try
So hard
To keep you coming back for more

Nothing last forever, but baby I...
I'm gonna keep coming back
To keep this love on the track, yeah
Nothing last forever, but baby I...
I'll try, So hard
To keep you coming back for more
Read more »

Read more »

Pameran Kesenian "VOC" (Variety Of Colourful) ala XII IPA 5

Pada era globalisasi seperti sekarang ini ada berbagai macam persaingan yang semakin ketat antar Negara di berbagai macam bidang. terutama di bidang pendidikan. Dan sekarang ini tidak hanya restasi akademik yang dibutuhkan melainkan prestasi non-akademik. selain itu siswa juga dibutuhkan untuk berkreatifitas. mengembangkan kreatifitas dalam lingkungan masyarakat secara tanggung jawab.

untuk melatih daya kreatifitas siswa dibutuhkan adanya suatu kegiatan penunjangnya. dan tentunya yang sesuai dalam mengembangkan pola pikir sekaligus penyeimbangan fungsi otak kanan dan otak kiri mereka.

oleh karena itu, sebagai pelaksanaan ujian praktek kesenian, guru kesenian SMAN 17 (atau yang lebih dikenal SMANTASS) ini mengadakan kegiatan pameran y ang dapat menjadi salah satu sarana pengembangan daya kreatifitas siswa, penyaluran pola pikur, ide-ide dan konsep siswa dalam berkreasi. 

Berbagai tema disuguhkan oleh siswa-siswi Smantass, mulai dari kelas XII IPA 1- IPA 5 dan XII IPS 1-IPS 2. Begitu juga kelasku, Einstein 5 (Extra Ordinary class of twelve Science 5) akhirnya sepakat untuk mengambil tema "VOC" (Variety Of Colourful)

kegiatan pameran yang berlangsung pada hari kamis, 26 April 2012 ini berlangsung cukup meriah.  kelas X dan kelas XI serta para guru ikut melihat berbagai macam karya cah smantass kelas XII.

inilah beberapa foto selama kegiatan pameran..

dekor ruangan kelas XII IPA 5
pak bambang, kepsek smantass menunjuk salah satu karya siswi kelas XII IPA 5





















foto bersama adek kelas


foto seusai kegiatan pameran

menurut saya, kegiatan pameran ini sangatlah bagus untuk dilaksanakan, karena dengan begini seara tidak langsung dapat melatih siswa untuk lebih meningkatkan daya kreatifitas mereka, membangun kerjasama dalam mewujudakan kebehasilan selama kegiatan pameran, meningkatkan daya apresisasi terhadap karya seni, dan dapat melatih siswa untuk berwirausaha.

Read more »